Disini kamu tidak akan menemukan semua hal tentang modernisasi, purifikasi, materialisasi, maupun kaki bau terasi.
Tapi kamu akan sangat tercengang setelah tau bahwa .... TERNYATA MASIH ADA YA CEWEK SE NDESO ITU...

Salam senyum
Cewek Ndeso

Jumat, Oktober 30, 2009

CINTA ITU… (PART II)

Cewe ndeso pernah ngeposting postingan dengan judul yang sama sekitar 9 bulan yang lalu. Waktu itu otak cewek ndeso lagi dipenuhi bunga, mata pun berubah jadi lope-lope. Kalo lagi nglamun, yang dipikirin cuma ‘dia’. Rambutnya yang amburadul dan gaya cengengesannya yang kayak SPONGE BOB, slalu nyangkol di otak. Nggak, nggak ada yang istimewa darinya waktu ketemu ‘dia’ pertama kali. Berhenti sekitar 1 meter di depanku, duduk di atas jok motor, rambut super duper berantakan (‘dia’ ngga pake helm) dan… NYENGIR. Mungkin kalo orang laen ngeliat, pasti dia dikira BANTAL GULING NAEK MOTOR. Tapi entah kenapa ‘dia’ terasa SPESIAL. Kayak ada cahaya di wajahnya (dan ehem.. baru kusadari itu kena sorot lampu mobil).
Temennya (yang juga cowok sahabatku), nyeletuk:
“Katanya pengen kenalan sama ‘dia’? Nih orangnya”

Wajahku jadi kayak kepiting rebus. Knapa harus diomongin di depan orangnya??
Nggak berani natap wajah ‘dia’ waktu itu, lidahpun trasa kelu.
Tiba-tiba dia ngomong.
“oh, jadi ini yang namanya Stefi. Hai, aku *****”

(Lagi-lagi) sambil NYENGIR dia nyodorin tangannya.
Aku balas menjabat tangannya. Kesanku waktu menjabat tangannya:
wuih, gede amat! Ini tangan apa GEMBLONG? ^.^
Udah, cuma gitu aja. Malam itu, cuma 5 menit aku bertemu dengan ‘dia’ untuk pertama kalinya. 5 hari berikutnya, kita bertemu lagi. Dan 5 hari berikutnya status kita berdua di facebook udah berubah.
IN RELATIONSHIP with ***** diprofilku.
BERPACARAN dengan Steffy Tinda Adisti diprofilnya.
Sangat cepat, lugas, mantap, dan INDAH.
Karena kita berdua notabene berasal dari kampung yang sama, otomatis kita berdua merasa banyak kecocokkan. Sama-sama NDESO dan KATRO. Yuhuu..
Itu sekitar 9 bulan yang lalu.
9 bulan kemudian setelah kejadian itu, tepatnya tanggal 27 September 2009 DIA MELAMARKU.
Kini cincin putih telah melingkar di jari manisku dan jari manisnya. Pertanda bahwa aku sudah terikat dengan ‘dia’. Terikat, bukan terkekang.
Alhamdulillah…
Lamaran ini mudah-mudahan menjadi tanda bahwa hari pernikahan kami tidak lama lagi. Tapi kalau kalian tanya: “kapan nih marriednya?”,
Sambil berpandangan dan saling menguatkan, kami berdua akan menjawab: “Insya Allah secepatnya”. Mungkin dalam hitungan bulan. Atau mungkin tahun? (uh, jangan lama-lama deh >,<).
Kata ‘dia’,
“jangan lama-lama de nikahnya, ga baik kalo lama-lama. 6 atau 8 bulan lagi ya! Mas pengen puasa tahun depan udah ada yang nemenin”

Kata mama dan papa,
“nikahnya nanti ya ndo, kalau kuliah apotekernya dah selesai”

Kata-kata ‘dia’ benar, pacaran lama-lama cuma bikin dosa menumpuk.
Tapi sekali lagi, ridha orang tua adalah ridha Allah. Yang namanya orang tua pasti pingin nyekolahin anaknya setinggi-tingginya, agar bisa mandiri nantinya. Aku ga bisa memaksakan kehendak beliau.
Oh yeah… cewe ndeso bingung bukan kepalang. Pasrahin aja deh sama Allah… ^.^

Rabu, Oktober 21, 2009

SIDANG

(ditulis tanggal 5 September 2009)

Hemm.. bukan, ini bukan sidang di ruang persidangan di hadapan hakim, jaksa dan pengacara; gara-gara cewe ndeso nyolong kolor tetangga. Sungguh, bukan kawan. Ini sidang skripsi. U know skripsi? Yaaah, bagi kalian yang kerjaannya tiap hari mondar-mandir di terminal mungkin engga tau yah masalah skripsi (Songong mode ON). Hohoho…

Yap, ini sidang yang akan menentukan masa depanku. Pembantaian yang akan menentukan apakah aku akan menjadi sarjana farmasi dengan nilai bagus ataukah menjadi mbok jamu seksi di kampung. Ahaii..

Di sidang ini, skripsi yang udah aku bikin dengan penuh perjuangan dan doa, akan aku coba pertahankan di depan penguji (baca: pembantai).

Cewe ndeso maju sidang di urutan pertama (jam 08.00 WIB), hari kedua (Jumat, 4 September 2009). Walau punya IQ jongkok kayak gini nggak berarti mental cewe ndeso ikutan jongkok. Anyway, cewe ndeso adalah mahasiswi dengan penelitian antidiabetes pertama yang maju sidang duluan.

Cewe ndeso thanks to cowo katro for his support. Kalau bukan karna omelan-omelannya, mungkin sekarang cewe ndeso masih asyik baca komik sambil ngupil.

Luv u honey…

Kayak mahasiswa normal kebanyakan, cewe ndeso pun dag dig dug an setengah mati menjelang masuk ruang persidangan. Pikiran gelisah, jantung diskoan, ngga doyan makan dan ngga bisa kentut dengan nikmat.

Ohya, cewe ndeso punya sedikit tips buat ngilangin grogi sebelum maju sidang. Malem sebelum sidang JANGAN BELAJAR, MAEN GAME aja!!! Umm..memang itu terdengar kayak ANAK-ESDE-GA-PERNAH-NAEK-KELAS, tapi itu terbukti ampuh kok. Malam sebelum sidang, cewe ndeso cuma maen ZUMA! Yap, betul kawan, cewe ndeso gag nyentuh buku farmakognosi, farmakologi ataupun buku komik doraemon secuil pun. Hanya bermain ZUMA. Hidup ZUMA!!! Yip yip..

Yaaah, jangan harap kalau pas maju sidang dosen penguji bakalan tanya tentang perzumaan.

Dosen : Coba Anda jelaskan alasan pemakaian glibenklamid sebagai bahan baku pembanding!

Cewe ndeso : Jadi begini pak, Zuma menggunakan simbol KODOK karena KODOK adalah hewan yang suka loncat-loncat

Dosen : ?????????

Dan cewe ndeso pun sukses jadi mbok jamu di kampung. Hulahula..

Oh ya. Tips bermaen ZUMA sebelum sidang itu cuma bisa dilakuin kalo kamu udah belajar dari hari-hari sebelumnya. Jangan kira cewe ndeso cuma maen ZUMA aja sebelum sidang. Dari satu minggu sebelumnya, cewe ndeso udah jungkir balik pelajarin materi-materi seputar skripsi. Sampe-sampe kamar berubah jadi kayak kapal kena badai, BUKU BERTEBARAN dimana-mana dengan indahnya. Cewe ndeso juga jadi ga punya waktu merawat badan aduhai-nya; mata berkantong, berat badan menurun drastis, dan rambut cewe ndeso yang secara ajaib berubah jadi SAPU IJUK.

Buat kalian anak farmasi yang mau maju sidang, ini ada beberapa pertanyaan seputar skripsiku yang ditanyain dosen penguji pas aku sidang.

  1. Penderita diabetes kan banyak makan, tapi kok berat badannya jadi menurun? Coba jelaskan alasannya. Hubungkan dengan metabolisme karbohidrat dalam tubuh!

*Sumpah, tadinya aku blank banget harus ngejawab apa. Tapi ternyata kalo kita tenang, Insya Allah bisa jawab kok. Alhamdulillah ini bisa kujawab dengan logika dari materi yang udah aku pelajarin.*

  1. Disini kamu menjelaskan tentang polidipsi, polifagi dan poliuri. Coba jelaskan itu, dan kenapa itu bisa terjadi pada penderita diabetes!

*Untung udah baca tentang ini. Alhamdulillah..*

  1. Kenapa harus pake galur tikus yang berbeda untuk kedua metode?

*dijawab sambil senyum: “tikus wistar-nya sudah habis, bu. Jadi kami putuskan untuk memakai Sprague Dawley untuk metode kedua”*

Apa itu tidak mempengaruhi hasil? Galur yang berbeda tentunya mempunyai karakteristik farmakokinetk yang berbeda pula, bukan?

*dijawab sambil senyum lagi: “kedua metode itu tidak berhubungan, bu. Lagipula tikus SD adalah perkembangan dari tikus wistar”

(Ibunya manggut-manggut)

  1. Kenapa pakai aloksan sebagai bahan penginduksinya?

*dijawab dengan space waktu: ”umm…karena murah.. emm.. dan mudah didapat?”

(diketawain sama dosen-dosen penguji)

Coba jelaskan kenapa ga pakai streptozotosin?

*wawaw, aku cari jawabannya di lantai ruang sidang ternyata ga ada tuh! Kasih senyum aja deh. Hihihi…*

Itu sebagian pertanyaan yang ditanyain dosen pas sidang. Aku yakin, kalian, anak farmasi ataupun bukan, bisa lebih lagi dalam menjawab pertanyaan dosen penguji.

Dan Alhamdulillah… cewe ndeso dapet A.

Cihuuuuyy… saatnya fitting kebaya wisuda!

yihaaaa,, I'm a suPer wOmen NdesO

yihaaaa,, I'm a suPer wOmen NdesO
karang di Pantai Baron, Jogja

hei, he's not my prince

hei, he's not  my prince
di Masjid UGM

di kampus kuning

di kampus kuning